Vebrunel, Jakarta – Aplikasi smartphone sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi ponsel cerdas melayani segala jenis kebutuhan, mulai dari perbankan dan belanja hingga menjelajahi media sosial dan menikmati hiburan.
Aplikasi yang tersedia saat ini biasanya diunduh melalui toko aplikasi resmi yang tersedia sebagai standar di smartphone. Namun, beberapa aplikasi hanya dapat diunduh melalui sumber pihak ketiga.
Disadari atau tidak, semakin populernya aplikasi ponsel pintar telah menyebabkan peningkatan aktivitas penipuan yang menargetkan pengguna yang tidak menaruh curiga.
Penipuan aplikasi ponsel pintar dapat mengakibatkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan kebocoran informasi rahasia. Penipuan ponsel pintar secara massal telah menjadi ancaman serius bagi pengguna.
Dalam artikel kali ini, Tekno Vebrunel mengupas secara mendalam berbagai jenis penipuan yang menggunakan aplikasi smartphone, termasuk aplikasi palsu, upaya phishing, dan cara mengidentifikasi metode pencurian data.
Tekno Vebrunel juga memberikan panduan praktis bagaimana pengguna dapat mengenali dan menghindari praktik penipuan menggunakan aplikasi ponsel pintar untuk melindungi informasi pribadi dan keuangan.
Mengutip Gizchina, Selasa (20/2/2024), berikut jenis-jenis app scam yang banyak digunakan:
1. Aplikasi palsu
Salah satu jenis penipuan aplikasi yang paling umum adalah aplikasi palsu atau aplikasi yang menyalin aplikasi asli. Aplikasi palsu ini sering kali meniru layanan atau merek terkenal.
Aplikasi ini menipu pengguna agar mengunduh aplikasi palsu melalui toko aplikasi tidak resmi atau situs web phishing. Setelah aplikasi dipasang, aplikasi palsu ini dapat mengumpulkan informasi pribadi, menampilkan iklan yang mengganggu, dan bahkan memasang malware di perangkat tempat aplikasi palsu tersebut dipasang.
2. Upaya pencurian identitas
Praktik phishing menargetkan pengguna melalui email, SMS, atau aplikasi palsu yang muncul dari sumber yang diketahui.
Pesan terkirim ini sering kali mendorong pengguna untuk mengeklik tautan mencurigakan atau memberikan informasi sensitif, seperti login email dan kata sandi, informasi kartu kredit, dan PIN keamanan.
Upaya phishing dapat menyebabkan pencurian identitas, penipuan finansial, atau akses tidak sah ke akun pribadi.
3. Pencurian Identitas
Pencurian identitas terjadi ketika penipu yang tidak bertanggung jawab mencuri informasi pribadi pengguna dan menyalahgunakan informasi tersebut.
Data yang dicuri oleh penipu antara lain nama, alamat, tanggal lahir, password atau PIN, pencurian data ini digunakan untuk tujuan penipuan.
Penipuan aplikasi seluler mencakup pencurian identitas, termasuk permintaan verifikasi identitas yang menipu, akses tidak sah ke akun pribadi, atau penggunaan informasi pribadi untuk penipuan keuangan.1. Verifikasi keaslian aplikasi
Sebelum mendownload aplikasi, terutama dari aplikasi pihak ketiga atau sumber tidak dikenal. Pastikan keaslian aplikasi dengan memeriksa nama pengembang, rating aplikasi, dan ulasan aplikasi yang ingin Anda unduh.
Aplikasi resmi biasanya ditawarkan oleh perusahaan terkemuka dengan rekam jejak keamanan dan kualitas yang andal. 2. Gunakan toko aplikasi resmi
Pastikan Anda selalu mengunduh aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi, seperti Apple App Store untuk perangkat iOS atau Google Play Store untuk perangkat Android.
Toko aplikasi resmi menerapkan proses peninjauan aplikasi dan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk mengurangi risiko pengguna mengunduh aplikasi berbahaya. 3. Waspadalah terhadap pesan yang tidak jelas
Berhati-hatilah dalam menerima email, pesan teks, atau pemberitahuan dari aplikasi tidak diinginkan yang meminta informasi pribadi atau keuangan. Hindari mengakses situs mencurigakan atau memberikan informasi sensitif kecuali Anda mengonfirmasi sumbernya.
Jika Anda tiba-tiba mendapatkan pesan yang muncul di layar yang memberitahukan bahwa ruang penyimpanan ponsel Anda penuh, sebaiknya jangan langsung mengklik notifikasi tersebut. Periksa penyimpanannya untuk memastikan penyimpanan smartphone benar-benar penuh.
Jika Anda perlu mengosongkan ruang penyimpanan, lakukan secara manual dengan menghapus beberapa konten media yang tersimpan di ponsel cerdas Anda. Jangan menghapus pesan menggunakan pesan notifikasi jika Anda tidak yakin dengan sumber notifikasi tersebut.
Sebelum memasang aplikasi, periksa izin aplikasi dan pengaturan privasi untuk memastikan aplikasi yang ingin Anda pasang tidak meminta izin berlebihan pada perangkat atau informasi pribadi Anda.
Baca juga ulasan dan komentar pengguna untuk memastikan bahwa aplikasi yang diinstal dapat diandalkan dan ulasan aplikasi tersebut positif. 5. Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)
Perkuat keamanan akun online Anda dengan mengaktifkan autentikasi dua faktor bila tersedia. Autentikasi dua faktor menambahkan keamanan tambahan dengan mengharuskan pengguna mengonfirmasi identitas mereka menggunakan bentuk autentikasi pengguna. Misalnya melalui OTP atau one time password yang dikirimkan ke ponsel Anda. 6. Pembaruan Perangkat Lunak
Perbarui aplikasi dan perangkat lunak ponsel Anda secara rutin ke versi terbaru untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi potensi risiko penyalahgunaan oleh penipu dan penjahat dunia maya. 7. Tingkatkan pendidikan dan terus dapatkan informasi
Pelajari lebih lanjut tentang penipuan aplikasi dan ancaman keamanan dengan membaca artikel, blog, dan pengumuman resmi keamanan siber tepercaya dari pengembang aplikasi dan perusahaan teknologi.
Didik diri Anda dan keluarga Anda tentang taktik penipuan yang umum dan ambil langkah terbaik untuk tetap aman saat online.